hukumanku


malam menghukumku
menarik pelukan hangatnya
mimpi menghukumku
dengan teror neraka buatannya
pagi menghukumku
lewat dingin dan sikap acuhnya
matahari menghukumku
menusuk dengan panas cahayanya
tanah menghukumku
membiarkan kerikil tajam menyebar seenaknya
sore menghukumku
menghilangkan sinar lembayung sang surya
bahkan bintang dan bulan pun menghukumku
tak menyembulkan elok parasnya
bagaimana jika Engkau menghukumku
sanggupkah aku menghadapinya?



Locari, 31/3/9-08.30

3 tanggapan untuk “hukumanku”

  1. jadi ngebayangin, pagi2 kena marosim ustd KMI. Siang, sandal hilang di mesjid, maghribnya masuk mahkamah bahasa. Malemnya dibangunin kena mahkamah lail. Kiamat ! 🙂

    huehehehe….
    tapi klo ga githu kan ga jadi cerita to?…
    dikenang terus sampek kakek-nenek
    diceritain terus karena kenangannya yang indah
    beda bangets sama hukuman yg ini Son, hiks…
    yg membuat hariku hari ini kelabu… 😦

  2. Kalo hukumannya psikologis emang gitu. Mending hukuman filosofis deh, paling banter disuruh mikir doang. 😀

    yg namanya hukuman tetep aja hukuman…
    ga ada yg mau dihukum, hiks 😦

  3. HukumanNya ya..? Akan sulit dibayangkan bagaikana kita akan bisa kuat menanggungnya..

    Namun aku lebih senang membayangkan Matahari yang bersinar dan hangatkan dunia, Bulan yang indah berbagi cahaya keremanannya dimalam hari, Tanah yang ramah memberi kehidupan bagi bebagai mahluk diatasnya, Pelangi yang indah, Air yang sejuk, Pagi yang segar.. dan sejenisnya… Membayangkan jika ciptaanmu itu sedemikian indah dan hangat betapa Engkau Maha Indah, Maka Kuasa, Maha Pengasih dan Penyayang… dan betapa nikmatnya mendelat pada keindahaanMU yang abadi.. 🙂

Tinggalkan Balasan ke sonny Batalkan balasan

Search

Latest Stories